Kurikulum Terus Berubah, Siswa 'Tampar' Presiden dan Mendikbud: Mungkin Ini Sebab Pendidikan Kita Kurang Maju
Pernyataan seorang siswa dari Pelosok Indonesia Timur untuk Presiden dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menjadi sorotan.
Pasalnya, dia mengkritik kurikulum pendidikan di Indonesia yang terus menerus berubah.
Di hadapan anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira, siswa dari SMAS St. Familia Wae Nakeng, Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menyerukan aspirasinya.
Ketua Osis SMAS St. Familia Wae Nakeng, Anjelina Yulianti secara lantang memberikan 'tamparan' keras untuk Presiden dan Mendikbud.
"Mewakili seluruh siswa-siswi SMAs ST. Familia Wae Nakeng ini, ingin memberikan satu usulan berkaitan dengan kurikulum pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Anjelina Yulianti kemudian mengungkapkan bagaimana tren kurikulum pendidikan di Tanah Air sering berganti.
"Kita ketahui bersama bahwa kurikulum di Indonesia ini terdiri atas KTSP, Kurikulum 2013, dan ada lagi yang baru-baru ini kurikulum merdeka belajar," ucapnya.
"Trennya selama ini di Indonesia, sudah dari dulu, ketika presiden diganti atau pun ketika Menteri Pendidikan diganti, maka kurikulum pendidikan pun ikut berganti," tuturnya.
"Jadi kesannya kurikulum ini hanya dilakukan hanya untuk uji coba saja karena sering berganti ketika presiden itu diganti dan juga Menteri pendidikan diganti," kata Anjelina Yulianti menambahkan.
Dia pun menilai hal itu sebagai salah satu alasan pendidikan di Indonesia tak kunjung mengalami kemajuan.
"Jadi menurut saya, mungkin salah satu penyebab pendidikan di Indonesia ini kurang adanya kemajuan itu karena adanya pergantian kurikulum yang dilakukan secara terus menerus," ujar Anjelina Yulianti.
Dia juga mengungkapkan bahwa kerap berubahnya kurikulum pendidikan justru membuat siswa dan pengajar kewalahan.
"Jadi dampaknya bagi kami para pelajar adalah kami belum mampu memahami kurikulum yang sedang berjalan, lalu dipaksa lagi untuk beradaptasi dengan kurikulum yang baru," kata Anjelina Yulianti.
"Jadi kami mengalami kewalahan, dan mungkin para bapak ibu guru pun mengalami kewalahan ketika beradaptasi dengan kurikulum yang baru lagi," ucapnya menambahkan.
Oleh karena itu, Anjelina Yulianti meminta Andreas Hugo Pareira untuk menyampaikan aspirasinya itu kepada Presiden maupun Mendikbud.
"Jadi saya mewakili seluruh pelajar Indonesia ingin memberikan sebuah aspirasi kepada bapak Andreas, sampaikan aspirasi kami ini kepada bapak Presiden atau pun kepada bapak Menteri Pendidikan, apa boleh ditetapkan hanya satu saja kurikulum yang kurikulum itu betul-betul sesuai dengan ketentuan pendidikan di Indonesia," tuturnya.
"Dan kami sangat mengharapkan kurikulum yang ditentukan itu betul-betul sesuai dengan atas dasar kajian analisis yang sangat mendalam supaya tidak terkesan hanya sebagai perlakuan uji coba saja dalam dunia pendidikan," ujar Anjelina Yulianti menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube SMAS ST. FAMILIA WAE NAKENG - NTT, Kamis, 26 Mei 2022.***
Post a Comment for "Kurikulum Terus Berubah, Siswa 'Tampar' Presiden dan Mendikbud: Mungkin Ini Sebab Pendidikan Kita Kurang Maju"