Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

About

Sikap Muslim Ketika Adat Berbenturan dengan Syariat, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat



Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjabarkan sikap seorang muslim yang seharusnya ketika adat istiadat dan pemikiran berbenturan dengan syariat Islam.


Adat dan tradisi berlangsung sejak dulu hingga kini khususnya di daerah-daerah di Indonesia, dikatakan Ustadz Adi Hidayat hendaknya tidak melenceng dan diikutkan pada tuntunan syariat.


Selain itu, pemikiran-pemikiran liberal terkait Islam kini sudah banyak digaungkan oknum atau komunitas tertentu, Ustadz Adi Hidayat menekankan sebaiknya tak memaksakan sesuatu yang tak mendasar dalam syariat yang memungkinkan seseorang menyimpang dari akidah.

Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki tradisi atau adat istiadat yang turun-temurun dilakukan.

Semakin canggihnya ilmu dan teknologi, turut mempengaruhi daya pikir seseorang untuk memodernisasikan ajaran agama.


Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dalam Islam, para ulama telah merumuskan kaidah-kaidah pokok untuk membatasi tradisi agar tidak kebablasan.


"Jadi dari tradisi itu jika dihadapkan dengan syariat ada kaidahnya oleh para ulama, ada yang disebut kaidah-kaidah fikih, jika bertentangan adat istiadat akan ditepikan dan diikutkan kepada syariat," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.


Apabila adat istiadat yang dijalankan tidak bertentangan dengan syariat, maka silakan tetap berjalan karena tidak ada masalah.


Selanjutnya kasus-kasus pemikiran liberal di antaranya menyebutkan Alquran dapat dibaca dengan langgam-langgam musik.


Musik sendiri adalah suara yang melahirkan irama selain Alquran dan adzan. Sebab irama Alquran dan adzan aturan tersendiri.


"Alquran diikat dengan apa yang disebut dengan tajwid, maka kalau seseorang membaca Alquran dengan tajwid akan memunculkan irama tersendiri, sesuai dengan makhorijul huruf yang dimiliki," terang Ustadz Adi Hidayat.


Sehingga ketika membaca Alquran ada panjang, pendek, ada madnya, ada sifat huruf makhorijul hurufnya, siapapun yang membaca Alquran disertai tajwid mukjizat Alquran menjadikan setiap orang tersebut mempunyai irama masing-masing.


Maka tidak boleh tajwid Alquran dialihkan kepada hukum musik membaca Alquran dengan langgam tertentu selain dengan rumusan tajwid.


"Jadi jangan paksakan langgam Jawa, langgam Sunda dan langgam-langgam yang lain untuk melakukan pendekatan dengan bacaan Alquran dan ini bertentangan," ujar Ustadz Adi Hidayat.



Ustadz Adi Hidayat pun menekankan adat memang ada hukum khususnya, namun jika bertentangan dengan syariat maka tertolak, bila tidak bertentangan maka disesuaikan dengan keperluan syariat, dan dibolehkan untuk dipraktekkan dalam kehidupan.


Salah satu ayat dalam Alquran yang sangat baik dan memiliki makna yang indah adalah Surah Al-Fatihah. Dalam membaca Surah Al-Fatihah jika disertai dengan tajwid dan makhorijul hurufnya maka akan menghasilkan irama tertentu bagi pembacanya.


Surah Al-Fatihah


سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَاالصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صَرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِالْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّآلِّيْنَ


Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil alamin. arrahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin, iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin. Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin. Aamiin.


Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus." (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

sumber : banjarmasin.tribunnews.com

Post a Comment for "Sikap Muslim Ketika Adat Berbenturan dengan Syariat, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat"