Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

About

10 Tips Menjadi Menantu Idaman Ibu Mertua


(Bagian 1)

Sahabat, sejak zaman dulu, hubungan ibu mertua dan menantu perempuan seolah tidak akan pernah bisa akur. Sepertinya hal tersebut sudah menjadi rahasia umum sampai-sampai disinetronkan dan difilmkan.

Tidak sedikit juga wanita single potensial yang enggak mau nikah hanya karena enggak mau berkonflik dengan ibu mertua.

“Nggak, deh. Mendingan gue jomblo bahagia daripada nikah tapi diatur-atur mertua,”

“Mendingan juga berkarier,”

Ehm …

Ibu mertua memang beda dengan ibu kandung, dalam artian beliau adalah orang asing sebelumnya yang kemudian kita kenal karena anak beliau menikahi kita. Dan jujur saja, yang namanya kenal sebentar dengan kenal laamaa pastilah beda.

Sama-sama diomelin misalnya, biasanya kita tidak akan tersinggung jika yang melakukannya orang yang sudah kenal lamaa apalagi jika itu ibu kandung, “Emak gue emang sukanya gitu,” enggak sakit hati, besok juga hilang. Tapi diomeli orang yang baru kenal, rasanya mungkin berbedaa, bahkan harga diri bisa tersakiti. Terlebih jika yang mengomeli tsb adalah wanita yang mencintai laki-laki yang sama dengan kita … yaitu ibu mertua.

Tapi jangan keburu baper. Kita bisa menggunakan beberapa tips di bawah ini untuk menjaga hubungan baik dengan ibu mertua, yakni:


1. Jangan pernah bersaing

Yakinkan atau doktrin di alam bawah sadar kita bahwa ibu mertua bukanlah rival/saingan. Beliau adalah ibu yang melahirkan suami, laki-laki yang kita cintai. Enggak ada ibu mertua ya enggak ada suami, faktanya seperti itu. Jadi ya jangan pernah memposisikan beliau sebagai pesaing untuk mendapatkan perhatian suami. Cinta istri dan cinta ibu adalah dua jenis cinta yang berbeda. Sadari itu.


2. Jangan halangi suami untuk berbakti

Kita nanti juga akan menjadi ibu. Gimana rasanya jika punya menantu yang menghalangi anak kita untuk berbakti ke kita. Pasti sakit. Maka, kita pun tidak boleh bersikap demikian. Jangan menghalangi suami untuk berbakti selain enggak pantas (masa saingan sama mertua) juga bikin suami bingung.

Dan jujur saja, saat kita membiarkan suami untuk berbakti ke ibunya, cinta sang suami ke kita akan semakin bertambah besar. Dengan asumsi suaminya sholeh. Jika enggak percaya, silakan buktikan sendiri.


3. Lakukan aktivitas yang positif

Apa hubungannya melakukan aktivitas positif dengan disayang mertua? Sekilas memang tidak ada. Padahal ada.

Seseorang yang tidak punya kegiatan berarti, hidupnya akan dipenuhi. oleh hal-hal dan pikiran aneh-aneh serta negatif. Tidak jarang ketika kesal dengan sikap mertua, menantu perempuan yang tidak memiliki kegiatan apa-apa biasanya akan semakin memupuk rasa kesalnya. Beda dengan yang punya aktivitas positif, apapun itu.

“Ya udahlah, terima saja kalau mama mertua cerewet. Mungkin beliau lelah dan jenuh. Bersyukur aku punya banyak kegiatan jadi gak jenuh,”


4. Jangan balas jika mertua berkata pedas atau memanas-manasi

“Dulu sebenarnya si Fulan kan mau diambil mantu dokter,”
“Dulu banyak banget cewek-cewek yang nelponin si Fulan,”

Jujur, sebagai istri yang normal mungkin hati kita ngerasa tersilet. Ngapain sih membicarakan masa lalu. Ngapain nunjukkin atau pamerin seolah-olah suami kita dulu itu laris banget dan seolah kita ini sangat beruntung sedangkan dia tidak.

Wajar dan normal ada perasaan begitu, tapi STOP.  Udah, jangan berimajinasi lagi.

Diam dan senyum saja ketika ibu mertua bercerita seperti itu. Tunjukkan bahwa kita adalah istri yang bijak, bukan istri yang emosional. Diam dan senyum saja, jangan pernah dibalas semisal, “Oh iya Ma, saya dulu juga dikejar-kejar cowok-cowok sepropinsi dan semuanyaa berpotensi,” nah ini malah menunjukkan sikap gak dewasa.

Positif saja. Bisa jadi ibu mertua cerita seperti itu hanya sekadar ingin cerita dan menunjukkan bahwa kita yang dinilai beliau punya banyak kelebihan ini setara kok dengan anaknya. Pantas, kok.


✒️Miyosi Ariefiansyah

📝 *Ust. Miftahuddin*


Post a Comment for "10 Tips Menjadi Menantu Idaman Ibu Mertua"