Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

About

Inilah Perbedaan Pria dan Wanita Yang Perlu Dipahami Dalam Pernikahan

“Tidaklah laki-laki itu (sama) seperti perempuan.” (QS Ali-Imran:36)

Banyak pasangan suami istri (pasutri) ribut tak jelas hanya karena persoalan sepele, terkadang akar permasalahan sebenarnya adalah kurangnya ilmu atau pengetahuan mengenai perbedaan karakter dan cara berkomunikasi antara pria dan wanita. Jadi karena saling tidak mengerti pola pria dan wanita itu berbeda, makanya ribut.

Suami : “Kamu harusnya ngerti dong perasaan aku!”
Istri : “Loh, aku kan sudah memberitahu solusinya sama kamu!”

Waduuh, sabar yaa! Yuk kita pelajari apa saja sih perbedaan pria dan wanita, khususnya secara psikologis dan pola komunikasi, yang perlu dipahami agar tak kebingungan dalam pernikahan:

1. Perbedaan respon saat menghadapi masalah atau tekanan

Dalam buku Men are from Mars, Women are from Venus yang ditulis oleh John Gray, PHD diterangkan salah satu perbedaan pria dan wanita adalah cara mereka dalam menghadapi masalah.

Biasanya ketika menghadapi masalah atau tekanan, seorang pria cenderung menarik diri seolah-olah masuk ke dalam 'goa'nya sendiri dan tidak ingin diganggu, agar ia bisa fokus mencari solusi dari masalah yang menghimpitnya.

Berbeda dengan wanita yang justru merasa lebih baik dengan membicarakan persoalan-persoalan tersebut, bahkan ekstremnya… sekalipun ia tidak menemukan solusi setelah membicarakan masalahnya dengan orang lain, tapi setidaknya hati seorang wanita merasa lebih lega setelah mengutarakan masalah yang menghimpitnya.

Lihatlah betapa fatalnya jika pasutri tidak paham perbedaan ini. Ketika seorang istri ada masalah dan membicarakan masalah-masalahnya pada sang suami, semestinya suami diam saja dan mendengarkan baik-baik sampai istrinya puas bercerita (mungkin minimal butuh 1 jam). Tapi apa yang dilakukan kaum pria ketika mendengar istrinya curcol? Biasanya akan berkomentar dan memberikan saran atau solusi, atau bahkan mengeluarkan dalil-dalil, sehingga istri akan merasa suaminya tidak perhatian padanya atau minimal merasa tidak nyaman karena diceramahi.

Sebaliknya, ketika seorang suami menghadapi kesulitan dan butuh menyendiri, istri biasanya memaksa suaminya untuk bercerita padanya, tapi karena suami tak mau cerita… istri pun menyimpulkan bahwa suaminya ini tak percaya pada dirinya. Hadeuh… mengertilah wahai istri, suami Anda perlu waktu untuk menyendiri ketika menghadapi permasalahan, karena cara pria dan wanita dalam merespon permasalahan memang tidak sama.

2. Pria takkan mengerti kalau tidak diberitahu dengan lugas, sedangkan wanita berharap dimengerti sekalipun tidak memberitahu, biasanya wanita lebih senang bermain isyarat

Suami : “Kamu kenapa, kok cemberut?”
Istri : “Nggak kenapa-napa.” Istrinya sambil tetap cemberut menjawab dengan nada datar.
Suami : “Oh, ya sudah kalau nggak kenapa-napa…”

Sering merasakan suasana krik-krik seperti itu? Hal tersebut karena pria kurang mampu 'mengulik-ngulik' alias mencari tahu apa yang dipikirkan sang istri, sedangkan kesalahan sang istri adalah senantiasa menganggap suaminya sebagai dukun atau cenayang yang harus tahu segala pikiran dan perasaannya sekalipun tidak dikatakan.

Dalam hal ini istrilah yang harus rasional dan jangan emosional, katakan dengan gamblang apa yang kamu inginkan pada suamimu, dan jangan hanya sekadar berdoa saja, “Yaa Allah… semoga suami saya tahu apa yang saya harapkan darinya.” Bukan begitu caranya, ikhtiar terlebih dulu baru kemudian pungkas ikhtiar kita dengan doa.

Jika istri mau mulai berbicara dengan jelas, maka suami akan memahami apa yang sebenarnya diinginkan.

Istri : “Mas, mau sate nggak?”
Suami : “Nggak.” (Padahal istri berharap suaminya mengerti bahwa si istrilah yang pengen sate, kemudian istri pun cemberut)

Daripada seperti ini, lebih baik katakan langsung.

Istri : “Mas aku lagi pengen sate nih, bisa tolong belikan nggak?"
Suami : "Oohh kamu mau sate, sini Mas beliin.”

3. Wanita bisa melakukan beberapa hal dalam satu waktu, sementara pria biasanya terfokus melakukan satu hal dalam satu waktu

Penelitian dari Universitas Galsgow, Universitas Leeds dan Universitas Hertfordshire membuktikan kemampuan multitaskingpada wanita. Otak wanita memiliki Corpus Collosum, yaitu sekelompok saraf yang menghubungkan belahan otak kanan dan kiri yang cukup besar. Ini menyebabkan seorang istri bisa nonton film, ngobrol, sekaligus menyetrika di waktu yang sama. Hal yang umumnya tidak bisa dilakukan oleh seorang pria yang terbiasa fokus mengerjakan satu per satu.

Bayangkan kalau pasutri tak mengerti perbedaan ini, maka istri akan marah-marah ketika suami yang sedang membaca koran tidak menyimak curhatan sang istri. Padahal istri merasa ia bisa melakukan berbagai hal dalam satu waktu, kok suaminya nggak bisa begitu sih? Berarti suami tidak sayang sama istri dong?

Nah, jika sudah mengetahui perbedaan ini, tidak perlu lagi bertengkar apalagi menuduh macam-macam ya?!

4. Wanita lebih mudah stres, Pria lebih mudah terprovokasi

Laki-laki cenderung mudah terprovokasi. Fisiknya bertindak reaktif dengan marah, mengepalkan tangan, meninju tembok dan sebagainya. Namun ia relatif cepat melupakan masalah itu setelah berlalu.

Sedangkan wanita sebaliknya, ia sering kali mengatakan “tidak ada apa-apa”, padahal ia menyimpan emosi di dalam hati atau tertekan (stress) bahkan setelah masalahnya berlalu. Nah, suami perlu sensitif terhadap hal ini, perhatikan bahasa tubuh istrimu, jika terjadi perubahan air muka yang tampak murung, gerak yang lebih lambat, dan sejenisnya. Selalu siaplah memeluk istri ketika ia terlihat stres menghadapi masalah, dan selalulah siap menyediakan pundak jika istri menangis.

5. Pria lebih suka dapat 'imbalan' langsung saat itu juga, sedangkan wanita lebih suka sesuatu yang konsisten meskipun sederhana

Seorang suami menyukai pujian dan apresiasi ketika ia berhasil melakukan sesuatu, sedangkan wanita lebih suka hal-hal kecil tapi berlangsung terus-menerus, misalnya ungkapan “Aku cinta kamu!” atau pelukan dan kecupan manis setiap akan berangkat kerja.

Oleh sebab itu, buat para istri biasakanlah berterimakasih pada suami, sekalipun uang belanja bulanan tidak nambah, tapi setiap kali suami memberikan pada Anda uang bulanan maka bersyukurlah. Sebaliknya, untuk para suami… tidak semua istri matre dan menyukai harta, ada yang menyukai kebersamaan dan keromantisan alias perhatian dari suami, maka jangan lupa untuk memberikan keromantisan yang diharapkan istri tersebut. Sepele saja, hanya dengan membiarkan istri menggelendot manja, atau memijiti istri yang lelah seharian mengurus anak.

Apapun perbedaannya, semestinya suami istri belajar untuk saling mengisi dan memahami, bukannya sekadar menuntut dan memaksakan harapan pada pasangannya, terutama untuk para lelaki, perlu selalu diingat bahwa Anda adalah pemimpin bagi istri, sebagai pemimpin Anda akan diminta pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah, apakah baik dalam memperlakukan istri ataukah buruk?

“Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al Baqarah: 228)

“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)


۞Allahu A'lam


📝 *Ust. Miftahuddin*


Post a Comment for "Inilah Perbedaan Pria dan Wanita Yang Perlu Dipahami Dalam Pernikahan"