Masya Allah, Santri Asal Garut Mampu Hafal 30 Juz Selama 1,5 Bulan
Imelda, sapaan akrabnya, kini telah diwisuda sebagai penghafal Alquran bersama santri lain yang digelar oleh Pondok Pesantren Darussalam. Ia bercerita tentang perjuangannya selama mengikuti kegiatan menghafal Alquran di Pesantren.
Baginya, menjadi seorang hafidzah Alquran 30 juz tidaklah mudah mengingat rintangan yang dilaluinya sangat luar biasa. Tantangan dimulai sejak ia masuk kelas khusus yang disiapkan bersama rekan-rekannya yang dipilih harus menyelesaikan hafalan selama 2 bulan.
Sebelum masuk ke dalam kelas khusus, Imelda menyebut bahwa hal pertama yang harus disiapkan adalah meluruskan niat. Santriwati asal Kecamatan Pasirwangi ini mengaku bahwa dirinya sudah mulai menghafal Alquran sejak masuk pondok, atau kelas 1 intensif atau kelas 10 SMA. Namun selama dua bulan mengikuti kelas khusus, ia pun harus mulai melakukan hafalan setiap hari sampai selesai 30 juz.
"Selama dua bulan kita dikhususkan untuk masuk kelas khusus, tidak mengikuti kegiatan pondok selama dua bulan, kemudian setiap minggunya mengadakan penghadapan ijazah sampai mencapai targetnya," kata gadis yang bercita-cita menjadi dokter ini.
Tantangan dan godaan, diakui Imelda harus dihadapi, mulai tantangan secara lahiriyah maupun bathiniyah. "Alhamdulillah Allah selalu mendorong saya untuk menghafal Alquran, akhirnya saya bisa menghatamkan Alquran. Ini semua karena Allah, hingga saya bisa. Persiapannya pertama jelas, niatkan pada harkatnya karena Allah, niat untuk menjadi lebih baik," ujarnya baru-baru ini.
Berkat perjuangannya menghafal Alquran dengan waktu yang sangat cepat, Imelda bersama 138 penghafal Alquran lainnya menerima hadiah dari Perwakilan dari International Islamic Charity Organization Kuwait. Hadiah tersebut diberikan dalam acara wisuda hafidz dan hafidzah Alquran di Pondok Pesantren Darussalam, Garut.
Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten Garut, KH Abdullah Said Baharmus membenarkan para santriwan dan santriwatinya mendapatkan penghargaan dari perwakilan International Islamic Charity Organization Kuwait.
“Ada tamu dari Kuwait 50 orang dan memberi kehormatan kepada kita. Mereka juga diberi hadiah 100 Dollar Amerika Serikat atau Rp1,4 jutaan, masing-masing,” terang KH Abdullah.
Adapun 138 santri yang lulus dan telah dinyatakan hafal Alquran, sebanyak 138 orang tersebut terdiri atas 98 santriwan dan santriwati Pesantren Darussalam dan 40 orang dari Pesanten Walantaka, Banten.
“Seluruh penghafal Alquran usia pelajar itu telah mengikuti proses kegiatan hafalan yang sangat ketat hingga akhirnya berhasil dan mampu menghafal Alquran,” jelasnya.
Setelah itu, mereka akan membantu para santri di pesantren untuk menghafal Alquran. Setelah itu, mereka akan pulang ke rumah untuk mengabdi ke masyarakat, memberikan manfaat bagi bangsa dan negara. “Saat pulang ke rumahnya masing-masing mereka harus berdedikasi untuk bangsa dan negara,” terang KH Abdullah.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten Garut, KH Asep Solahuddin Mu'thie menambahkan, wisuda penghafal Alquran tersebut merupakan gelombang pertama, selanjutnya empat tahun berikutnya akan menggelar wisuda serupa.
Seluruh santri berprestasi yang diwisuda merupakan hasil seleksi dari sekian banyak santri. Mereka kemudian mengikuti setiap tahapan yang sangat ketat hingga akhirnya lulus menjadi penghafal Alquran. "Program ini gelombang pertama, nanti dimulai lagi yang baru sampai empat tahun, empat tahun sekali diwisuda," pungkasnya. (hmz/antara/merdeka/dbs/foto:garutespress)
Post a Comment for "Masya Allah, Santri Asal Garut Mampu Hafal 30 Juz Selama 1,5 Bulan"