Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

About

Suami yang Tak Peduli dengan Beban Istri, Bukan Pasangan yang Baik

 


Rasulullah SAW adalah potret suami yang baik 

Beliau bahkan tak segan membantu Aisyah mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Tak hanya membantu, suami yang baik juga mereka yang peduli dengan beban dan kesulitan yang dialami istri. Begitu juga sebaliknya.

Menjalin hubungan suami istri bukanlah perkara mudah dan instan. Wanita dan lelaki yang sudah berkomitmen untuk membangun komitmen menikah harus melalui berbagai tantangan dan kesulitan. 

Tentu proses tersebut tidak singkat, melainkan harus dijalankan selama bertahun-tahun lamanya. 

Oleh sebab itu, memiliki hubungan suami istri dalam rumah tangga tidak hanya cukup dengan modal cinta saja. Melainkan juga ada kepercayaan, kesetiaan, tanggung jawab dan berbagai karakter lainnya. 

Pentingnya Sikap Saling Tolong Menolong

Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh suami dan istri adalah sikap tolong menolong satu sama lain dalam berbagai hal. 

Hal ini sebagaimana yang ditulis oleh Muhammad Bagir dalam buku Muamalah Menurut Alquran, Sunah, dan Para Ulama menjelaskan, perlu disadari bahwa sikap saling menolong antara suami istri dalam kebaikan akan menguatkan ikatan berumah tangga. 

Tidak hanya itu, sikap tolong menolong dinilai juga merupakan upaya dalam memenuhi perintah agama.

Apalagi, sikap tolong menolong sendiri dalam Islam secara tegas ditegaskan Allah SWT dalam Al Quran Surah Al-Maidah ayat 2. 

Allah SWT berfirman yang artinya: "Tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah siksa Allah sangat berat," 

Perlu Saling Tahu Beban Pasangan 

Kita baru bisa menolong orang lain saat tahu kesulitan yang mereka hadapi. Sebaliknya, kita tak ada kesempatan untuk menolong orang lain, jika tidak mengetahui apa beban dan kesulitan yang mereka hadapi.

Oleh sebab itu, syarat penting untuk bisa saling tolong menolong dengan pasangan adalah mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh pasangan. 

Jadi apabila seorang suami atau istri tidak mau tahu mengenai beban dan kesulitan pasangannya dalam berumah tangga, maka mereka tidak tergolong hamba yang memperlakukan pasangannya dengan baik. 

Sebab sikap ihsan dalam berumah tangga tidak hanya diukur dari keinginan untuk memiliki pasangan dan perasaan cinta diantara keduanya. Melainkan juga perlakuan baik dalam berumah tangga. 

“Ihsan itu adalah kalian menyembah kepada Allah seakanakan kalian melihat-Nya. Kalaupun kalian tidak bisa mlihat-Nya, maka ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Melihat (apa yang kalian kerjakan).”

Mulai dari bertutur kata yang baik, berkelakuan baik, berpengertian baik, dan juga diiringi dengan sikap saling tolong menolong. 

‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,

كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi shalat” (HR Bukhari).

Oleh sebab itu alangkah baiknya setiap pasangan bisa saling bertanya ataupun curhat mengenai kesulitan dan masalah yang sedang dihadapi. 

Nah saat itu, pasangan sebaiknya saling mendengarkan satu sama lain, agar bisa mendukung dan saling menolong. 

Bukankan rumah tangga adalah tugas besar yang diselesaikan sepanjang hayat? Maka jangan mengeluh jika perlu menolong dan membantu pasangan saat menghadapi kesulitan. 

Semoga kamu dan pasangan bisa membangun rumah tangga dengan baik hingga akhir hayat.

Post a Comment for "Suami yang Tak Peduli dengan Beban Istri, Bukan Pasangan yang Baik"