Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

About

Memasuki Bulan Sya'ban 1444 Hijriyah, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Imbau Waspada Hadits Palsu



Pendakwah Ustadz Adi Hidayat mengimbau hadits-hadits palsu yang beredar memasuki Bulan Syaban.


Di Bulan Syaban sebagaimana bulan-bulan lainnya dalam kalender hijriyah, diungkapkan Ustadz Adi Hidayat terdapat sejumlah hadits mengenai anjuran dan keutamaan.


Meski begitu, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan tidak semua hadits tersebut shahih dan bisa diyakini, sehingga umat Islam harus waspada adanya hadits-hadits yang keliru.


Saat ini sudah memasuki bulan Syaban 1444 Hijriyah, kurang lebih satu bulan lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan.


Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Sya'ban umat muslim juga dianjurkan meningkatkan amalan dan ibadah kepada Allah SWT.


Ustadz Adi Hidayat menjelaskan ketika memasuki bulan Sya'ban ada satu hadits yang shahih, ada stau hadits dhoif, selebihnya hadits palsu.


"Hadits yang palsu ini sangat populer yang berbunyi, jika telah datang malam pertengahan bulan Sya'ban, maka hidupkan malamnya dengan banyak menunaikan sholat, dan siangnya lakukan dengan puasa, maka siapapun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya, ini statusnya palsu," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.


Hadits palsu yang populer di bulan Sya'ban


إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا


Artinya: “Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban, maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.”


Diterangkan Ustadz Adi Hidayat, hadits itu palsu atau cacat statusnya terletak pada penulis pertamanya yang dinilai para ulama hadits sebagai perawi yang kerap memalsukan hadits.


Sedangkan hadits shahih diriwayatkan Abu Musa Al Asy'ari yang berbunyi:

"Sesungguhnya Allah akan mengamati kepada hamba-Nya, di malam pertengahan Sya’ban, dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku kalb."


Sedangkan amalan di bulan Sya'ban Nabi Muhammad SAW tidak menyebut spesifik, karena para sahabat Nabi banyak beramal shaleh apapun yang bisa dikerjakan.


"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Sya'ban, maka disimpulkan ulama itu hadits palsu," tegas Ustadz Adi Hidayat.


Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadhan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.


"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadhan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," ujar Adi Hidayat.


Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadhan.


Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadhan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.


"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadhan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," ujar Adi Hidayat.


Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadhan.


"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.


Ustadz Adi Hidayat menambahkan, Nabi Muhammad SAW sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.


Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal. Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.


"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," kata Ustadz Adi Hidayat.


Yang kedua, menjaga diri agar terhindar dari beramal salah atau melakukan maksiat.


"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," tutup Ustadz Adi Hidayat.

sumber : BanjarmasinPost.co.id

Post a Comment for "Memasuki Bulan Sya'ban 1444 Hijriyah, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Imbau Waspada Hadits Palsu"