Manusia Merancang Dengan Cita-Cita Tapi Allah Merancang Dengan Cinta
Tanpa terasa kita telah berada di penghujung tahun. Saatnya untuk melakukan evaluasi dari semua rencana dan resolusi yang telah dibuat di awal tahun. Mungkin banyak di antara kita yang berhasil melaksanakan semua resolusinya dan mendapatkan apa yang telah diimpikan. Mungkin tak jarang pula yang belum berhasil mewujudkan apa yang dicita-citakannya dalam resolusinya.
Tidak selamanya rencana yang kita buat akan berjalan dengan mulus. Bahkan rencana yang telah dibuat dengan sempurna, dengan perhitungan yang matang belum tentu bisa terealisasi dengan baik. Karena kita tidak sepenuhnya berkuasa atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Semua kejadian dalam kehidupan ini telah diatur oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Tidak ada satu peristiwa pun di dunia ini yang terjadi di luar penguasaan Allah Azza Wa Jalla yang menguasai seluruh langit dan bumi. Tiada yang terjadi secara kebetulan, semuanya terjadi dalam rencana-Nya.
“… Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)…” (QS Al-An’aam: 59)
Milik-Nya lah segala apa yang ada di langit dan bumi. Sebagai pemilik dan penguasa alam semesta Allah berhak berbuat apa saja terhadap ciptaan-Nya. Namun hendaklah kita yakini bahwa Allah yang Maha Penyayang tidak akan berbuat dzalim terhadap para hamba-Nya. Allah hanya menghendaki kebaikan bagi setiap hamba yang dicintai-Nya.
baca juga :
- Hikmah Rasulullah SAW Melarang Ummatnya Makan dan Minum Sambil Berdiri
- Benarkah Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib Poligami?
- Anggota Tubuh yang Akan Berbicara di Akhirat dan Bersaksi Atas Segala Perbuatan Manusia
Bagi yang berhasil mencapai kesuksesan dan mendapatkan apa yang dikehendakinya maka semua keberhasilan itu bisa terjadi atas izin dan ridha Allah SWT. Bagi yang menemui kegagalan maka tetaplah berbaik sangka kepada-Nya.
“Sesungguhnya Allah berfirman: “Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku.” [HR.Turmudzi]
Jika apa yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan kita janganlah sekali-kali kekecewaan membuat kita marah dan kemudian menyalahkan takdir yang telah ditetapkan Allah. Karena pasti selalu ada hikmah yang luar biasa yang ingin Allah berikan kepada hamba-Nya yang ikhlas menerima semua yang terjadi sebagai ketentuan yang telah digariskan Allah dalam kehidupannya.
Allah sebagai pencipta kita lebih mengetahui apa yang terbaik baik diri kita. Segala apa yang kita inginkan dan yang kita butuhkan Allah lebih mengetahui dari diri kita sendiri. Karena, segala sesuatu yang kita inginkan, segala sesuatu yang menurut kita baik, ternyata belum tentu baik menurut Allah. Apabila seseorang telah berikhtiar dan bertawakal namun belum juga mendapatkan hasil dari apa yang diusahakannya. Bukan berarti Allah telah murka kepadanya dengan tidak memberikan apa yang diinginkannya. Bisa jadi Allah yang Maha Berkehendak mempunyai rencana lain dan memberikan ganti dari apa yang kita pinta yang sesungguhnya lebih kita butuhkan. Rencana Allah pasti lebih baik dari rencana kita.
baca juga :
- Sampaikan Perasaan Cintamu Padanya!
- Pahala Bagi Orang Yang di Ghibah
- Penantian Cinta Sepasang Insan Mulia (Ali dan Fatimah)
Sebagai seorang hamba, tugas kita adalah berusaha dan berdoa. Ikhtiar dan tawakkal hanyalah sebuah washilah (sarana) kita untuk mencapai tujuan kita. Selebihnya kita serahkan kepada Allah SWT. Biarlah Allah yang menentukan apa yang terbaik bagi kita. Allah Maha Mengetahui semua hal ghaib yang tidak ketahui, Maha Mengetahui segala peristiwa yang akan datang, Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Takdir Allah selalu penuh rahasia dan tak bisa kita duga. Semuanya ada dalam rencana-Nya dan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) bahkan sebelum kita diciptakan. Kita patut menjadi hamba yang selalu bersyukur dan ridha atas segala keputusan-Nya.
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Wallahua’alam bishawab
Post a Comment for "Manusia Merancang Dengan Cita-Cita Tapi Allah Merancang Dengan Cinta"