Ustaz Adi Hidayat Beberkan Keistimewaan, Amalan, hingga Keutamaan Bulan Rajab

Sebelumnya : Halaman 1

“Orang yang meningkatkan ibadah, mengukir perbuatan mulia, maka akan dilipatgandakan pahalanya,” jelasnya.

Begitu pula apabila melakukan maksiat. Siap-siap saja akan mendapatkan ganjaran yang berlipat-lipat pula (dosa).

Bahkan hal itu telah dijelaskan di dalam Al Qur'an, bahwasannya Umat Islam dilarang berbuat zalim di bulan-bulan yang dimaksudkan.

Kemudian para ulama menganjurkan kita agar melakukan berbagai amal sholeh.

Amalan-amalan sholeh tersebut baik berupa ibadah ritual seperti tidak hanya melaksanakan salat wajib 5 waktu, namun juga ditingkatkan dengan melakukan salat sunnah.

“Ada dhuhanya, ada tahajudnya, kita bisa berlatih melakukan ibadah di waktu-waktu yang spesial ini. sehingga berpeluang mendapatkan lipatan pahala,” katanya.

Selain salat, kita juga bisa melakukan amalan sholeh dengan harta yang kita miliki. Seperti dengan bershodaqoh, infaq, atau berbagi pengetahuan.

“Anda membuat status dengan isi hadist yang bermanfaat, ayat-ayat yang memotivasi, dan itu melahirkan pahala yang berlipat di bulan ini (Rajab),” imbaunya.

“Pada saat yang sama, kita mencoba meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang (maksiat),” sambung Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, meningkatkan amalan baik di bulan Rajab bisa juga melatih diri untuk menyambut puncaknya pada bulan Ramadhan nanti.

“Rajab adalah pembukanya, Sya'ban adalah penguatnya, dan Ramadhan adalah hakikat perjuangan kita yang telah disiapkan sejak bulan Rajab, dan kita terlatih di dalamnya,” tuturnya.

Boleh juga menggabungkan amalan-amalan baik di bulan Rajab, seperti halnya puasa.

“Boleh kita memperbanyak puasa di bulan ini, karena puasa memiliki hikmah meningkatkan ketaqwaan, sekaligus saat sedang menunaikan puasa itu juga dapat berlatih mencegah yang dilarang oleh Allah dan Rasul,” pungkasnya.***